Laman

Senin, 03 Januari 2011

Cinta (hubb)

Dalam pandangan tasawuf mahabbah merupakan pijakan bagi segenap kemuliaan hal, sebagaiaman tobat sebagai dasar bagi kemuliaan maqam. Mahabbah diaratikan suatu mata rantai keselarasan yang mengikat Sang pecinta kepada kekasihnya, suatu ketertarikan kepada kekasih, yang menarik Sang pencinta kepadanya dengan cara harus mengusai seluruh sifat dalam dirinya, kemudian menangkap zatnya dalam genggaman qudrah Allah. Al-Mahabbah dibedakan atas tiga tingkatan.
Mahabbah orang awam, yaitu lahir dari perbuatan baik Allah kepada mereka dan kasih sayang Allah kepada mereka.
Mahabbah kedua lahir dari penglihatan hati terhadap kekyaan Ilahi, keagungan-Nya. Ini adalah mahabbah ash-shadiqin dan al-mutahaqqiqin.
Mahabbah ash-shiddiqin dan al-'arifin, timbul dari pandangan dan pengetahuan mereka terhadap qadim Allah, cinta Allah kepada hamba tanpa sebab. Oleh karena itu, mereka juga mencintai Allah tanpa sebab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar