Laman

Senin, 17 Januari 2011

Rindu (Syauq)


Selama masih ada cinta, syauq (rindu) tetap diperlukan. Dalam lubuk jiwa rasa rindu ingin bertemu dengan Allah hidup dengan subur, Ada yang mengatak maut adalah pintu awal untuk bertemu dengan Allah. Bagi sufi yang rindu kepada Allah, mati dapat berarti bertemu dengan Allah, sebab hidup merintangi pertemuan abid dengan ma’bud-nya.

Kamis, 06 Januari 2011

Sebuah ungkapan yang melukiskan arti persahabatan

Ada orang yang merasa sepi dalam keramaian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan kekasihnya sebab sedang dimabuk cinta, seperti halnya sepasang muda mudi. Ada pula orang yang merasa bising dalam kesepian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan atau merencanakan tugas pekerjaannya semata. Adapun engkau, selalu merasa berteman dimanapun berada. Alangkan mulianya engkau berteman dangan Allah. Artinya engkau selalu berada dalam pemelihraan Allah.

Senin, 03 Januari 2011

Ketika sifat rajak tidak dimiliki seseorang

Ketika rajak tidak dimiliki yang muncul adalah sifat lawannya, yaitu pesimis, lemah semangat, putus harapan, tidak bergairah, malas, sedih bahkan timbulnya rasa putus asa. Dengan demikian

Raja' menurut Imam Al-Ghazali

Rajâ ialah berharap atau optimisme. Rajâ atau optimisme adalah perasaan hati yang senag menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi. Rajâ atau optimisme adalah rasa lapang hati dalam menantikan hal yang diharapkan masa yang akan datang yang mungkin terjadi.

Cinta (hubb)

Dalam pandangan tasawuf mahabbah merupakan pijakan bagi segenap kemuliaan hal, sebagaiaman tobat sebagai dasar bagi kemuliaan maqam. Mahabbah diaratikan suatu mata rantai keselarasan yang mengikat Sang pecinta kepada kekasihnya,

Waspada dan Mawas Diri

Sebagaimana penjelasan sebelumnya. Disamping Istilah maqamat terdapat juga istilah ahwal (sifat atau keadaan). Seperti keadaan atau kondisi psikologis yang dirasakan ketika seorang sufi mencapai makam tertentu.

Sabtu, 01 Januari 2011

At-tawakkalu (tawakal)

Tawakal merupakan gambaran keteguhan hati manusia dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah. Sejumlah sufi mengatakan barang siapa yang hendak melaksanakan tawakal dengan sebenarnya, hendakla ia menggali kubur, melupakan dunia dan penghuninya. Artinya, tawakal mencerminkan penyerahan diri manusia kepada Allah. Simbol-simbol tawakal ada tiga, yaitu menyingkirkan sikap ketergantungan, menghilangkan bujukan yang berkaitan dengan tabiat, dan berpedoman pada kebenaran dalam mengikuti tabiat

Ridha (rela)

Ridha berarti menerima dengan rasa puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah. Orang ridha mampu melihat hikmat dan kebaikan dibalik cobaan yang dibrikan Allah dan tidak berburuk sangka terhadap ketentuanNya. Bahkan ia mampu melihat

Asy Syukru (syukur)


Syukur adalah mempergunakan nikmat (segala pemberian) Allah pada yang diridha Allah. Bersyukur diperlukan karena semua yang kita lakukan dan yang kita miliki adalah berkat karnia Allah, seperti pendenganran, penglihatan dan nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya

Sabar Menurut Imam Al-Ghazali)

Sabar, jika dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, Al-Ghazali menamakan sebagai kesabaran jiwa (ash-shabr an-nafs), sedangkan menahan terhadap penyakit fisik, disebut sebagai sabar badani. Kesabaran jiwa sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek, misalnya untuk menahan nafsu makan dan seks berlebihan.

Faqr (fakir) (apa itu fakir...?)

Fakir dapat diartikan sebagai kekurangan harta seseorang dalam menjalani kehidupan dunia. Sikap fakir sangatlah penting bagi orang yang sedang berjalan menuju Allah, hal ini karena kekayaan memungkinkan manusia dekat pada kejahatan, dan sekurang-kurangnya membuat jiwa tertambat pada selain Allah.

Sabar menurut Imam Al-Ghazali

Ash Sabru (sabar)
Sabar, jika dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, Al-Ghazali menamakan sebagai kesabaran jiwa (ash-shabr an-nafs), sedangkan menahan terhadap penyakit fisik, disebut sebagai sabar badani. Kesabaran jiwa sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek, misalnya untuk menahan nafsu makan dan seks  berlebihan

Faqr (fakir). apa itu fakir...?


Fakir dapat diartikan sebagai kurangan harta seseorang dalam menjalani kehidpan dunia. Sikap fakir sangatlah penting bagi orang yang sedang berjalan menuju Allah, hal ini karena kekayaan memungkinkan manusia dekat pada kejahatan, dan sekurang-kurangnya membuat jiwa tertambat pada selain Allah